Review Aplikasi myBCA – myBCA! Akhirnya, mereka meluncurkan aplikasi digital banking baru. Seperti yang kita ketahui, 2-3 tahun terakhir bank-bank di Indonesia mulai fokus ke layanan digital mereka, layanan yang bisa langsung kita akses di HP! Istilahnya banking 4.0, yang membuat nasabah tidak perlu repot-repot terlalu sering datang ke kantor.
Baca Juga: 10 Aplikasi Saham Penghasil Uang Terbaik dan Terpercaya 2021
Sebagai salah satu bank yang paling besar di Indonesia, BCA juga tidak mau ketinggalan zaman. Sebenernya, kalau misalnya BCA tidak mengeluarkan myBCA pun, tidak ingin ikut-ikutan zaman, saya rasa orang tidak akan banyak yang protes, karena BCA sudah memiliki aplikasi mobile banking yang namanya BCA Mobile untuk transaksi di HP. Banyak juga yang masih merasa nyaman menggunakannya sampai saat ini, walaupun UX-nya terlihat tidak banyak berubah. Tapi BCA tetep mengeluarkan MyBCA, karena ini jadi tanda komitmen BCA untuk selalu melakukan transformasi bagi nasabahnya. MyBCA ini menjadi langkah awal.
Sekarang kita lihiat, spesialnya myBCA ini apa. Yang pertama, mulai dari sistem loginnya yang sudah baru. Pake yang namanya BCA ID. Username dan password BCA ID ini juga bisa dipake di myBCA versi desktop, dan aplikasi BCA lain seperti Welma. Mungkin ke depannya BCA ID juga bisa dipake di layanan BCA lain, jadi tidak perlu menghafal banyak username dan password. Cukup satu aja. Ibaratnya seperti Master ID-nya. Kalau sekarang, di BCA Mobile, ID passwordnya beda dengan klik BCA. Kalau hanya perlu menghapal satu saja, lebih enak dan sekalian bisa dibuat rumit.
Baca Juga: Pendaftaran BCA Sekuritas – Panduan Lengkap Terbaru 2021
Selain itu kita juga bisa menyambungkan BCA ID ini dengan semua rekening BCA yang kita punya. Contohnya di MyBCA, kita bisa melihat dan mengelola semua rekening, cukup dengan satu BCA ID saja. Soal keamanannya juga tentu saja sama ketatnya. Soal ini memang tidak boleh main-main. HP yang kita gunakan untuk mengakses, harus terhubung dengan nomor HP terdaftar. Jadi orang lain tidak bisa login dengan ID dan password saja. Kalau misalnya kita mau melakukan transaksi melalui myBCA versi desktop, harus menggunakan keyBCA juga, jadi mirip seperti klik BCA. Jadi proteksinya tetap tebal, sudah sesuai standar mesin ATM. Biar bisa masuk, kita harus memasukan sesuatu yang kita tahu, yaitu ID dan password, kalau di ATM itu PIN, dan harus ditambah sesuatu yang kita punya secara fisik: nomor HP, keyBCA, atau kartu ATM.
Kalau cuma punya salah satunya doang, nggak bisa. Cuma punya kartu ATMnya doang, nggak tahu pin, nggak bisa masuk, kalau cuma tahu PIN tapi nggak punya kartu nggak bisa masuk juga. Jadi dobel… Yang kurang dari sistem login di myBCA ini lebih ke soal praktisnya aja. Kita belum bisa login pake sistem biometrik, pake fingerprint, atau pake face ID yang juga aman banget. Jadi tiap mau masuk, kita harus ketik password dulu, yang harusnya lumayan kompleks ya. Jadi agak lama lah masukinnya.
Soalnya password kan ada gabungan huruf, angka dan karakter spesial. Ini harus jadi catetan buat BCA lah biar pengalaman nasabah jadi lebih mulus lagi. Pas udah masuk ke dalem aplikasinya, kita bakal disambut sama UI yang bener-bener kerasa seger, udah keliatan lebih rapi, lebih bersih, lebih minimalis ala-ala aplikasi zaman sekarang. Beda banget kalau dibandingin sama BCA Mobile. Di bagian atas kita bakal disambut sama sisa saldo tabungan kita, ini bisa kita hide juga kalau mau pake lambang mata yang ini, terus di bawahnya ada fitur-fitur yang bisa kita pake, mulai dari transfer, bikin deposito, ngeliat daftar transaksi terjadwal, dan e-statement. Di bawahnya juga ada daftar transaksi favorit, daftar orang yang sering kita transferin duit. Dan di bawahnya lagi ada daftar kurs mata uang. Oh iya, tadi saya ada sebutin soal myBCA versi desktop ya.
Baca Juga: Belajar Saham untuk Pemula
Karena myBCA juga bisa diakses lewat desktop, komputer. Tampilannya mirip dan fiturnya juga sama. Buat yang sering nongkrong depan komputer, ini alternatif yang bagus sih. Buat fitur fiturnya sendiri, kalau buat transfer, pasti udah nggak asing lagi ya. Mayoritas transaksi banking kita pasti buat transfer transfer kayak gini. Pilihan di myBCA ini ada transfer ke rekening BCA, bank lain, virtual account, sakuku, dan impor daftar transfer. Terus bagian yang menarik nih: kita bisa buka rekening deposito, langsung dari aplikasi myBCA, nggak perlu dateng ke kantor fisik, abis waktu di jalan, ngisi-ngisi form, nggak perlu, di HP doang. Cukup pilih menunya aja, terus pilih jumlah penempatan, jangka waktu, dan jenis deposito, apakah setelah jangka waktu abis, mau tarik duit atau otomatis perpanjang. Terus tinggal konfirmasi, dan masukin PIN aja. Kelar. Nggak sampe 5 menit udah jadi tuh deposito. Kalau mau ke bank mah, baru selesai ganti baju ya? Ini fitur yang nggak ada di BCA mobile dan kawan-kawan.
Terus di myBCA, kita juga bisa ngeliat daftar transaksi terjadwal. Kalau saya sih nggak terlalu kepake ya. seumur umur punya rekening bank, kalau transfer pasti langsung terus. Mungkin buat anda bakal kepake. Yang lebih sering saya pake, ada di fitur keempat. E-statement. Kita bisa ngeliat laporan transaksi kita sampe 5 tahun Ini cakep sih, berguna banget buat saya yang seneng bikin laporan keuangan sendiri, karena data keluar masuk duitnya bisa kita akses sejauh itu. Kalau tiba tiba ada klien yang nanyain transaksi yang udah lama, tinggal cek aja, pas lagi mau lapor SPT, fitur ini juga kepake banget.
Kalau misalnya kita sekedar pengen cek mutasi, tinggal masuk ke akun saya, terus masuk ke informasi rekening aja. Di myBCA, gampang. Nah, yang harus jadi catatan penting nih, walaupun saya suka sama rasa seger yang dikasih myBCA, tapi saya masih sering banget buat balik ke BCA Mobile. myBCA ini masih sebagai pelengkap aja, bukan penerus ato pengganti BCA Mobile. Alesannya simpel banget: fitur yang ditawarin oleh BCA Mobile, jauh lebih lengkap dari pada myBCA. Buat anda yang udah sering transaksi di BCA Mobile, pasti udah hapal lah, kemudahan bayar tagihan kartu kredit, internet, listrik, dan lain lain, terus ada fitur cardless juga, waktu itu saking bagusnya, saya sampai bikin satu video khusus soal fitur ini. BCA Mobile juga bisa dipake buat top up kartu Flazz, kalau kartunya udah yang baru, dan tentu aja, zaman sekarang, bayar dengan scan QR code, udah jadi jadi fitur yang mudahin banget.
Baca Juga: Cara Trading Saham Harian
Fitur fitur yang barusan saya sebutin barusan, belum ada di myBCA. Contohnya scan QRIS, masih berupa icon doang, kalau diteken, malah diminta tungguin updatenya. Jadi myBCA ini masih belum kaya fitur, belum bisa jadi satu satunya aplikasi yang kita datengin buat layanan digitalnya BCA. Kalau saya mau bayar tagihan, top up flazz, bayar pake QR, masih harus mampir ke BCA Mobile. Kalau mau transfer, baru mulai pindah ke myBCA, mulai biasain aja. Semoga ke depannya, myBCA ini bakal lebih cepet dapetin update lah. Fitur fiturnya dibanyakin, kalau bisa fitur BCA mobile dipindahin semua kesana, login dibikin lebih sealmess, dan sekalian tambahin fitur yang nggak ada di BCA Mobile juga, kayak generate beberapa rekening terpisah, biar kita bisa bagi alokasi, bisa top up e wallet dengan cepet, bisa tuker ke mata uang asing dengan cepet… Ada lagi nggak? Hmmm…
Baca Juga: Sekuritas Terbaik untuk Trading Saham yang Cocok untuk Pemula
Mungkin anda bisa komen di bawah juga fitur yang anda demen, ide-ide biar myBCA jadi lebih kaya fitur, bikin pengalaman transaksi lebih simpel, lebih seamless, dan bisa jadi aplikasi wajib buat semua nasabah BCA. Buat sekarang, saya masih bakal tetep masih butuh BCA Mobile pastinya. Sebagai langkah awal, myBCA ini udah oke. Tinggal ngelanjutin langkah-langkah selanjutnya aja. Demikian sedikit cerita saya buat aplikasi myBCA.