Wajibkah Mencantumkan Harga Produk DI IG? – Saat berbelanja, baik online maupun offline (di toko, minimarket, mal, dll.), Adalah umum jika harga selalu tercantum pada setiap produk. Baik tertulis di label harga atau hangtag atau ditempatkan di bawah lokasi barang (jika barang diletakkan di rak). Namun, terkadang ketika kita melakukan window shopping, penjual tidak mencantumkan harga produk yang dia jual. Hanya menulis kode (yang kita tidak mengerti) atau bahkan tidak menulis sama sekali. Sebenarnya, apakah harga produk perlu dicantumkan?
Di era digital seperti sekarang ini, cara termudah untuk menjual barang adalah dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Ya, mendirikan toko online atau yang biasa disingkat olshop memang dianggap cara modern yang memudahkan penjual untuk memasarkan barang dagangannya. Karena sangat mudah, siapa pun dapat menjadi penjual online tanpa harus memiliki keterampilan perdagangan yang berkualitas. Dengan gadget yang dimiliki, seseorang dapat mengunggah gambar suatu produk untuk dipasarkan secara online. Mereka tidak lupa memasukkan deskripsi persuasif untuk menarik pembeli potensial. Penjual online biasanya juga membuat berbagai penawaran menarik seperti diskon harga sehingga barang yang dijual cepat laku. Jadi apa yang terjadi jika ada penjual online yang tidak memberi harga pada barang yang mereka jual?
Peristiwa seperti ini harus sering ditemui di berbagai media sosial seperti Facebook dan Instagram di mana seorang penjual online tidak termasuk harga barang tersebut. Entah karena kelupaan atau sengaja, jelas sesuatu seperti ini sering terjadi membuat pembeli penasaran. Banyak orang bertanya-tanya mengapa penjual harus menyembunyikan harga dan meminta calon pembeli untuk mengajukan pertanyaan melalui kotak masuk, pesan pribadi, pesan langsung (DM), atau Japri.
Dari Segi pelanggan:
Harga perlu dicantumkan. Beberapa alasannya :
- Pelanggan perlu mengetahui harga produk yang dibeli untuk menghitung total pengeluaran (untuk menyesuaikan dengan anggaran yang Anda miliki). Harga yang disebutkan jelas akan sangat membantu pelanggan dengan anggaran terbatas sehingga tidak perlu merasa digali saat berbelanja.
- Pelanggan yang berhati-hati biasanya sebelum berbelanja akan mempertimbangkan kesesuaian produk dengan harga. Mereka akan membeli produk ketika harga “masuk akal” untuk pertimbangan mereka.
- Terkadang ada pelanggan yang pemalu, pemalu, takut atau bahkan malas untuk hanya bertanya kepada penjual tentang harga (saya pribadi sering merasa enggan jika masih sekedar window shopping tetapi harus menghubungi penjual hanya untuk mengetahui harga produk) )
- Ada juga pelanggan yang sedang terburu-buru. Jadi ketika mereka melihat bahwa tidak ada daftar harga produk yang terdaftar, mereka segera pergi mencari penjual lain yang dengan jelas menyatakan harga.
Dari Segi penjual:
Apakah harga harus terdaftar atau tidak, tergantung pada tujuan masing-masing penjual.
- Penjual mencantumkan harga produk untuk memberikan informasi sejelas mungkin kepada pelanggan.
- Ada juga penjual yang sengaja tidak memasukkan harga, misalnya sistem prasmanan (ambil sendiri), karena total pengeluaran hanya bisa dihitung saat pembayaran transaksi.
- Penjual sengaja tidak mencantumkan harga produk untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Kita dapat menemukannya di daerah tujuan wisata. Penjual tidak perlu repot memikirkan pesanan berulang atau kepuasan pelanggan karena kemungkinan pelanggan yang sama kembali sangat kecil.
- Penjual tidak menentukan harga dengan tujuan lebih dekat dengan pelanggan. Dapat diaplikasikan oleh penjual barang kerajinan atau seni (buatan tangan). Di toko online, penjual seperti ini memberikan instruksi untuk langsung mengobrol melalui jaringan pribadi ketika pelanggan tertarik dengan produk yang ditawarkan. Dengan demikian, penjual dapat menggali lebih dalam ke siapa pun yang tertarik dengan produknya. Data yang diperoleh akan sangat berguna untuk kebutuhan pemasaran di masa depan.
Nah, yang mana yang Anda pilih?