Kebangkrutan Silicon Valley Bank: Sebab, Dampak, dan Perkembangan Terkini

Rio Chandika

Kebangkrutan Silicon Valley Bank: Sebab, Dampak, dan Perkembangan Terkini

Kebangkrutan Silicon Valley Bank: Sebab, Dampak, dan Perkembangan Terkini – Silicon Valley Bank (SVB) mengalami kebangkrutan pada Jumat (11/3/2023) pagi. Krisis modal yang dialami oleh bank tersebut diyakini sebagai akibat dari krisis keuangan global yang terjadi lebih dari satu dekade yang lalu. Saham SVB juga dilaporkan anjlok pada Kamis (9/3/2023) setelah mengumumkan rencana untuk kembali menguatkan kondisi keuangan mereka. Sebagai pemberi pinjaman utama untuk perusahaan rintisan teknologi, kondisi ini menimbulkan efek berat pada saham bank-bank di seluruh dunia.

Baca Juga: Keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) Akibat Kenaikan Suku Bunga Federal Reserve

Dalam artikel ini, kita akan membahas sebab, dampak, dan perkembangan terkini dari kebangkrutan SVB. Mari kita mulai.

Sejarah dan Profil Silicon Valley Bank

Didirikan pada tahun 1983, Silicon Valley Bank adalah bank komersial yang berkantor pusat di Santa Clara, California. Bank ini menawarkan layanan perbankan online, pembayaran, deposito, dan layanan pencegahan penipuan. Selain itu, bank ini juga menawarkan layanan investasi dan manajemen aset, solusi kredit dan program kartu komersial, dan layanan konsultasi strategis.

SVB berfokus pada pemberian pinjaman kepada perusahaan teknologi, menyediakan berbagai layanan untuk modal ventura, pembiayaan berbasis pendapatan, dan perusahaan ekuitas swasta yang berinvestasi dalam teknologi dan bioteknologi, dan juga pada layanan perbankan swasta untuk individu berpenghasilan tinggi, di pasar asalnya di Bukit Silikon.

Bank beroperasi dari 29 kantor di Amerika Serikat dan dari kantor di India, Inggris, Israel, Kanada, Cina, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Denmark, dan Swedia. Pada kuartal 4 (Q4) tahun 2022, SVB melaporkan memiliki aset sebesar US$ 212 miliar atau setara Rp 3.286 triliun (asumsi kurs Rp 15.503 per US$). Sebesar US$ 74 miliar setara Rp 1.147 triliun pinjaman, dan sebesar US$ 342 miliar atau Rp 5.302 triliun dana klien.

Sebab Kebangkrutan Silicon Valley Bank

Sejak krisis keuangan global yang terjadi lebih dari satu dekade yang lalu, SVB mengalami krisis modal yang cukup serius. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan bank untuk mengembalikan pinjaman yang telah diberikan kepada perusahaan rintisan teknologi yang semakin banyak mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi COVID-19.

Saham SVB juga dilaporkan anjlok pada Kamis (9/3/2023) setelah mengumumkan rencana untuk kembali menguatkan kondisi keuangan mereka. Hal ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor dan menimbulkan efek berat pada saham bank-bank di seluruh dunia.

Dampak

Dampak kebangkrutan Silicon Valley Bank cukup signifikan, terutama bagi perusahaan rintisan teknologi yang merupakan fokus utama bank tersebut. Perusahaan-perusahaan rintisan ini mengandalkan SVB untuk mendapatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan yang tepat untuk mengembangkan bisnis mereka.

Efek kebangkrutan SVB juga dirasakan oleh bank-bank di seluruh dunia. Saham di sejumlah bank di dunia rontok akibat berkembangnya kekhawatiran guncangan di sektor keuangan karena masalah yang melilit salah satu bank di Amerika Serikat (AS) tersebut. Bahkan, efeknya langsung dirasakan oleh empat bank terbesar AS kehilangan lebih dari US$ 50 miliar nilai pasarnya.

Perkembangan Terkini

Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai langkah yang akan diambil oleh SVB menyikapi kebangkrutan mereka. Namun, pemerintah AS telah menyatakan bahwa mereka akan membantu untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan rintisan teknologi yang terdampak oleh kebangkrutan SVB tetap dapat beroperasi.

Selain itu, banyak investor dan analis pasar yang memperkirakan bahwa kejadian ini akan memicu krisis keuangan yang lebih besar di sektor perbankan. Namun, pemerintah AS dan bank sentral AS, Federal Reserve, telah menegaskan bahwa mereka siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Kesimpulan

Kebangkrutan Silicon Valley Bank menimbulkan dampak yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan rintisan teknologi dan sektor keuangan di seluruh dunia. Krisis modal yang dialami oleh bank ini disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mengembalikan pinjaman yang telah diberikan kepada perusahaan rintisan teknologi yang semakin banyak mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi COVID-19.

Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai langkah yang akan diambil oleh SVB menyikapi kebangkrutan mereka. Namun, pemerintah AS telah menyatakan bahwa mereka akan membantu untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan rintisan teknologi yang terdampak oleh kebangkrutan SVB tetap dapat beroperasi.

FAQ

  1. Apa yang menjadi penyebab kebangkrutan SVB?
  • Kebangkrutan SVB disebabkan oleh krisis modal yang dialami oleh bank tersebut akibat ketidakmampuan untuk mengembalikan pinjaman yang telah diberikan kepada perusahaan rintisan teknologi yang semakin banyak mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi COVID-19.
  1. Apa dampak kebangkrutan SVB terhadap perusahaan rintisan teknologi?
  • Dampak kebangkrutan SVB cukup signifikan bagi perusahaan rintisan teknologi yang merupakan fokus utama bank tersebut. Perusahaan-perusahaan rintisan ini mengandalkan SVB untuk mendapatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan yang tepat untuk mengembangkan bisnis mereka.
  1. Bagaimana pemerintah AS menangani kebangkrutan SVB?
  • Hingga saat ini, pemerintah AS telah menyatakan bahwa mereka akan membantu untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan rintisan teknologi yang terdampak oleh kebangkrutan SVB tetap dapat beroperasi. Namun, belum ada kepastian mengenai langkah yang akan diambil oleh SVB menyikapi kebangkrutan mereka.
  1. Bagaimana dampak kebangkrutan SVB terhadap sektor keuangan di seluruh dunia?
  • Saham di sejumlah bank di dunia rontok akibat berkembangnya kekhawatiran guncangan di sektor keuangan karena masalah yang melilit salah satu bank di Amerika Serikat (AS) tersebut. Bahkan, efeknya langsung dirasakan oleh empat bank terbesar AS kehilangan lebih dari US$ 50 miliar nilai pasarnya.
  1. Apa yang menjadi fokus utama Silicon Valley Bank dalam memberikan layanannya?
  • SVB berfokus pada pemberian pinjaman kepada perusahaan teknologi, menyediakan berbagai layanan untuk modal ventura, pembiayaan berbasis pendapatan, dan perusahaan ekuitas swasta yang berinvestasi dalam teknologi dan bioteknologi, dan juga pada layanan perbankan swasta untuk individu berpenghasilan tinggi, di pasar asalnya di Bukit Silikon.

Kebangkrutan SVB menjadi perhatian publik, terutama bagi para pelaku bisnis di sektor teknologi dan perbankan. Meskipun dampak kebangkrutan ini dirasakan oleh banyak pihak, pemerintah dan bank sentral AS sudah menyiapkan rencana untuk mencegah terjadinya krisis keuangan yang lebih besar. Bagaimanapun, kita tetap harus memantau perkembangan terkini mengenai masalah ini.

Baca Juga

Bagikan:

Share