Sobat Teknosiana, kamu pasti nggak asing sama nama Mark Zuckerberg, kan? Pendiri dan CEO Meta (dulu Facebook) itu baru-baru ini mengungkap bahwa kecerdasan buatan (A.I.) meningkatkan monetisasi platform Instagram sebanyak 30% dan Facebook sebanyak 40%.
A.I. Jadi Kunci Kenaikan Pendapatan Meta
Meta mengumumkan bahwa integrasi A.I. membantu mendorong kenaikan pendapatan pertama dalam tiga kuartal terakhir. Monetisasi Reels naik lebih dari 30% di Instagram dan lebih dari 40% di Facebook secara triwulanan berkat peran A.I. yang semakin besar di kedua platform tersebut.
Waktu yang dihabiskan pengguna di Instagram meningkat 24% sejak Meta meluncurkan Instagram reels yang ditenagai A.I.
“(Generative A.I.) juga akan membantu menciptakan pengalaman yang lebih menarik, yang seharusnya menciptakan lebih banyak keterlibatan,” kata Zuckerberg. “Dan itu dengan sendirinya menciptakan lebih banyak peluang untuk pengiklan.”
A.I. untuk Peningkatan Monetisasi Iklan
Pendapatan iklan Meta di kuartal pertama mencapai $28,1 miliar, di atas perkiraan Wall Street sebesar $26,76 miliar. Laba per saham Meta sebesar $2,20 juga melampaui ekspektasi analis sebesar $2,01. Meta memproyeksikan pendapatan kuartal kedua dalam kisaran $29,5 miliar hingga $32 miliar, di atas perkiraan sebesar $29,48 miliar.
Integrasi A.I. pada iklan menjadi fokus Meta dalam mengembangkan teknologi terbarunya. Perusahaan ini juga berupaya mengurangi biaya demi efisiensi, seiring dengan investasi besar-besaran ke Metaverse yang masih merugi.
“Kami bermain dalam permainan infrastruktur yang berbeda dari perusahaan seperti Google atau Microsoft atau Amazon, dan itu menciptakan insentif yang berbeda bagi kami,” jelas Zuckerberg mengapa Meta membuka A.I. mereka.
Meta Arahkan Fokus pada Integrasi dan Optimasi A.I.
Meta optimistis dengan keberhasilan A.I. pada peningkatan kinerja iklan dan menjadikannya sebagai katalis percepatan pertumbuhan pendapatan hingga tahun 2023. Deutsche Bank menyebut kemajuan kemampuan Meta pada A.I. dan machine learning akan meningkatkan ranking dan algoritma rekomendasi konten Reels, yang pada gilirannya meningkatkan keterlibatan pengguna dan efisiensi pengiriman iklan.
“Ini benar-benar akan menyentuh setiap produk dan layanan kami dengan berbagai cara,” kata Zuckerberg. “Ini adalah gelombang besar dan teknologi baru yang tersedia, dan kami bekerja di seluruh perusahaan untuk mengembangkannya.”
Fokus Meta pada Pengembangan Infrastruktur A.I.
Meta juga tengah berfokus pada pengembangan infrastruktur A.I. untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi pengguna dan pengiklan. Dalam konferensi earnings call-nya, Zuckerberg menyatakan bahwa Meta kini “tidak lagi tertinggal” dalam membangun infrastruktur A.I.
Selain itu, A.I. juga dipercaya dapat membantu Meta dalam pengembangan Metaverse yang sedang gencar-gencarnya digaungkan. Namun, laba operasi Reality Labs Meta masih mengalami kerugian sebesar $4 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Meski begitu, Meta tetap dianggap sebagai salah satu perusahaan teknologi paling inovatif dan di depan dalam penggunaan A.I. dalam industri iklan dan pengembangan produk.
Konsep A.I. yang Berbeda dari Perusahaan Lain
Meta membangun pendekatan yang berbeda dalam penggunaan A.I. dibandingkan dengan perusahaan lain, seperti Nvidia dan Microsoft. Sebagai perusahaan dengan fokus pada penjualan iklan, Meta percaya bahwa penggunaan A.I. dalam pengembangan iklan akan menjadi sangat efektif.
Sobat Teknosiana, sepertinya kecerdasan buatan akan semakin populer dalam dunia teknologi dan bisnis. Tentunya, perusahaan-perusahaan akan semakin memanfaatkannya untuk mencapai tujuan mereka, seperti peningkatan pendapatan dan efisiensi bisnis.
Sumber: finance.yahoo.com