Ngaku olahraga tapi malas ke gym? Jangan khawatir, buat kamu yang ingin tetap konsisten berolahraga dan mencoba hal-hal baru, sekarang ada Aplikasi Kecerdasan Buatan (A.I.) yang bisa jadi personal trainermu. Cuma dengan biaya sekitar $100 per tahun, kamu bisa dapat program latihan yang dibuat sesuai dengan kemampuan, tujuan, dan peralatan yang kamu miliki.
Apa itu Pelatih Fitness A.I.?
Aplikasi pelatih fitness A.I. akan membuat program pelatihan yang dipersonalisasi berdasarkan tujuan, jenis olahraga, dan peralatan yang kamu punya. Aplikasi ini akan menggunakan algoritma untuk menciptakan latihan yang sesuai dengan pengalaman pengguna lain. Selama kamu menyelesaikan latihan, aplikasi akan mengatur sesi latihanmu selanjutnya berdasarkan feedback yang kamu berikan tentang perasaan dan performa kamu – berapa lama kamu latihan, berapa banyak kerja yang kamu lakukan, atau berapa berat beban yang kamu angkat.
Banyak aplikasi juga mengintegrasikan data dari perangkat fitness wearable atau smartwatch. Beberapa aplikasi olahraga bahkan menggabungkan data seperti detak jantung, jarak tempuh, dan kalori yang terbakar untuk membuat latihan yang baru. Beberapa aplikasi pelatihan fitness A.I. populer di antaranya Freeletics, Fitness AI, Aaptiv, dan FitBod.
Dapatkah Pelatih Fitness A.I. Menggantikan Pelatih Pribadi?
Jika kamu sudah familiar dengan gerakan yang diusulkan oleh aplikasi, dan kamu mempunyai motivasi diri, pelatih fitness A.I. adalah cara yang efektif dan hemat biaya untuk mendapatkan rencana latihan yang dipersonalisasi dan merubah rutinitas latihanmu. Pelatihan personal, terutama pelatihan kekuatan, melibatkan perhitungan tentang berapa kali kamu melakukan suatu latihan (repetisi), berapa banyak kelompok repetisi yang kamu selesaikan (set), dan bagaimana angka-angka ini berubah saat kamu berkembang.
Namun, jika kamu belum pernah melakukan gerakan latihan tertentu, lebih baik kamu belajar gerakan tersebut di bawah pengawasan pelatih pribadi yang berpengalaman. Selain itu, komputer tidak dapat mereplikasi interaksi sosial yang membuat pelatihan menjadi efektif.
“Meskipun A.I. mengatakan kamu harus lebih banyak berlari,” kata Nikola Banovic, seorang profesor asisten di laboratorium kecerdasan buatan di Universitas Michigan, “tidak berarti kamu ‘benar-benar termotivasi untuk melakukannya’.”
Hal ini terutama berlaku untuk atlet veteran, yang sering mengatakan bahwa pertempuran terberat dalam kebugaran adalah psikologis, bukan fisik. Pelatih menjadi sedikit terapis bagi mereka. Aplikasi A.I. tidak bisa memberikan dukungan atau kenyamanan saat kamu mengalami hari yang kurang baik. Namun, Dr. Banovic mengatakan bahwa dalam waktu dekat, aplikasi ini mungkin akan menggunakan program seperti ChatGPT untuk membicarakan latihan atau memberikan motivasi. Meskipun demikian, Mr. Mitchell mengatakan bahwa masih penting untuk mempertimbangkan nilai interaksi personal, yang hanya bisa dilakukan oleh pelatih pribadi.
Meskipun aplikasi pelatihan fitness A.I. dapat menghasilkan latihan yang dipersonalisasi, tetap perlu diingat bahwa penggunaannya tidak cocok untuk semua orang. Ada beberapa pakar yang memperingatkan bahwa, meskipun aplikasi pelatihan fitness A.I. berguna bagi banyak orang, aplikasi ini tidak cocok bagi semua orang.
Di masa depan, aplikasi pelatihan mungkin bisa mengumpulkan lebih banyak data untuk mengukur usaha kamu, dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan tentang ilmu olahraga untuk memberikan umpan balik yang semakin dipersonalisasi. Namun, seperti yang dikatakan oleh futurist dan astrofisikawan David Brin, lebih banyak data tidak selalu berarti saran yang lebih baik.
“Yang menjadi masalah – seperti biasa,” kata Brin, “adalah apakah saran yang diberikan benar-benar bagus untuk kamu dalam jangka panjang.”
Referensi: nytimes.com