Kita sering merasa gerah karena terik matahari. Di zaman modern, pemanasan global sedang berlangsung, dan suhu bumi juga meningkat. Bahkan daerah kutub dikatakan pernah mencair di beberapa titik. Mulai sekarang tentunya sudah bisa membayangkan betapa teriknya matahari.
Di sisi lain, China berhasil menciptakan matahari buatan yang diklaim memiliki panas lebih dari matahari aslinya. Matahari buatan ini menghasilkan listrik dan membantu mengatasi krisis energi global saat ini.
Terobosan ini telah dilakukan oleh banyak ilmuwan di Hefei Physical Science Institute of Chinese Academy of Sciences, di mana matahari buatan menggunakan energi fusi nuklir. Panas yang dihasilkan matahari buatan mencapai 50 juta Kelvin atau hampir 50 juta derajat Celcius. Di sisi lain, panas dari inti asli matahari dikatakan sekitar 15 juta derajat Celcius.
Saat membuat matahari buatan, peneliti China menggunakan metode yang sedikit berbeda dari biasanya. Jika pada umumnya proses pembelahan atom menggunakan isotop uranium, kali ini ilmuwan China menggunakan dua inti atom atau lebih. Akibatnya, mereka bertabrakan dan menghasilkan inti baru.
Peneliti juga menjelaskan bahwa dalam proses fusi nuklir ini, hidrogen deuterium dan isotop tortium bertabrakan dengan kecepatan tinggi untuk menghasilkan helium.
Terobosan China telah menjadikan negeri tirai bambu itu sebanding dengan kemampuan Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang yang berada di garis depan teknologi fusi. Investigasi tim China dilaporkan dilakukan di Brasil, Korea Selatan, dan Kanada.
