Nokia Ubah Logo Ikoniknya Setelah Hampir 60 Tahun – Pada hari Minggu sebelum dimulainya Mobile World Congress Barcelona secara resmi, raksasa smartphone Nokia meluncurkan identitas merek baru, termasuk perubahan logo ikoniknya. Ini merupakan perubahan yang dramatis karena tipografi ikonik dan “Yale blue” yang menjadi ciri khas logo sebelumnya telah hilang. Perusahaan malah mengadopsi tampilan yang diklaim lebih modern dan digital.
Kilas Balik Perkembangan Logo Nokia
Logo Nokia memiliki sejarah yang cukup panjang, dimulai dari tahun 1865 ketika perusahaan pertama kali didirikan sebagai perusahaan pembangkit listrik di Tempere, Finlandia oleh Fredrik Idestam dan Leo Mechelin. Logo pertama Nokia pada saat itu adalah gambar ikan, karena perusahaan tersebut didirikan di dekat sungai Nokianvirta yang menjadi jalur sungai bagi ikan salmon.
Logo kedua Nokia masih menggunakan gambar ikan, tetapi sudah mengalami beberapa variasi. Pada tahun 1965, Nokia beralih menjadi perusahaan karet dan mengubah logo menjadi gambar ban. Namun, pada tahun yang sama, Nokia bergabung dengan Finnish Cable Works dan mengubah logo menjadi tulisan biru muda dengan tiga panah di ujungnya.
Pada tahun 1992, Nokia fokus pada bisnis ponsel dan jaringan telekomunikasi dan memperkenalkan slogan “Connecting People”. Logo Nokia pada masa ini adalah gambar bulat dengan tulisan “Nokia” di dalamnya. Pada tahun 2006, Nokia memperkenalkan logo baru dengan font Nokia Sans untuk slogan “Connecting People” dan gambar bulat dengan nama “Nokia” di dalamnya.
Pada tahun 2011, Nokia mengubah logo lagi dengan menambahkan dua gambar telapak tangan bersalaman dan menghapus tiga panah yang sebelumnya ada di logo. Logo baru ini masih menggunakan slogan “Connecting People” dan font tulisan biru tua yang didesain khusus oleh Nokia.
Saat ini, Nokia masih menggunakan logo yang sama seperti pada tahun 2011. Logo ini mencerminkan semangat Nokia dalam membawa konsumen secara bersama-sama menuju puncak keberhasilan.
Perubahan Logo Nokia Setelah 60 Tahun
Perubahan logo ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperbarui mereknya. Nokia ingin mencerminkan bahwa mereka adalah pemimpin inovasi teknologi bisnis-ke-bisnis yang memelopori masa depan di mana jaringan bertemu cloud. CEO Nokia, Pekka Lundmark, mengatakan bahwa Nokia ingin meluncurkan merek baru yang sangat berfokus pada jaringan dan digitalisasi industri, yang merupakan hal yang sama sekali berbeda dari ponsel lama.
Tentu saja, hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ini akhir dari sebuah logo yang begitu dikenal dan dicintai banyak orang. Namun, bisnis telepon Nokia belum menjadi bagian dari Nokia sejak akuisisi Microsoft pada tahun 2014. Setelah raksasa teknologi itu mencuci tangannya dari kesepakatan itu pada tahun 2016, HMD Global – sebuah perusahaan yang terdiri dari mantan eksekutif Nokia – memperoleh hak untuk menggunakan merek Nokia untuk smartphone dan tablet, dan sejak saat itu telah menjalankan bisnisnya sendiri. Bahkan, perusahaan mengumumkan perangkat terbarunya, G22, hanya sehari sebelum pengumuman hari ini, dan kebetulan, ponsel tersebut menampilkan logo klasik Nokia.
Apakah perusahaan tersebut berencana untuk terus menggunakan logo tersebut? Engadget telah menghubungi HMD Global untuk mengetahui apakah hal ini akan terjadi.
Sebagai bagian dari strategi untuk memperbarui merek, Nokia menekankan bahwa mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bukan lagi hanya perusahaan ponsel, tetapi sebuah perusahaan yang berfokus pada jaringan dan digitalisasi industri. Dengan identitas merek baru yang diklaim lebih modern dan digital, Nokia berharap dapat menarik perhatian lebih banyak pelanggan dan membantu mereka mengejar ambisi mereka dalam memimpin industri teknologi.
(Sumber: engaged)