Pasar Game Indonesia Didominasi Oleh Game Mobile Mencapai Rp 11,3 Triliun – Game mobile sangat dominan di Indonesia, melebihi komputer dan konsol. Demikian dilaporkan Samuel Abrigani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika, Kementerian Informasi dan Komunikasi, Republik Indonesia. Dia mengatakan ada terlalu banyak pemain.
“Indonesia memiliki lebih dari 170 juta gamer dan smartphone adalah platform paling populer. Hal ini dibuktikan dengan jumlah dan waktu pemutarannya. Hingga 84% game Indonesia berasal dari smartphone. 43% PC, 20% notebook atau laptop, dan 9,5% konsol game.”
Dari segi waktu bermain, lanjutnya. Pemain Indonesia menghabiskan rata-rata 11 jam seminggu di smartphone mereka. Dalam keterangannya pada konferensi pers online IGDX 2022 pada Kamis (7/7), gamer PC mengikutinya sekitar 8-9 jam seminggu dan konsol 7 jam seminggu.
Melihat analisis data peta ekosistem industri game Indonesia pada tahun 2021, jumlah mobile gamer mencapai 12,7 juta dan 53,4 juta PC. Pendapatan sangat berbeda ketika membandingkan kedua platform tersebut.
Game mobile bisa menghasilkan $755,5 juta atau sekitar Rp 11,3 miliar. Sementara pendapatan dari platform PC mencapai US$318,8 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun.
Dibandingkan dengan demografi, permainan didominasi oleh laki-laki sebesar 82,4%. Namun, perempuan juga memberikan kontribusi proporsi yang signifikan, hingga 17,6%.
“Kami perlu mempertimbangkan besarnya pasar pengguna game dan memaksimalkan potensi mereka, dan kami mendorong pengembang game Indonesia untuk mendapatkan keunggulan,” kata Samuel.
Oleh karena itu, pemerintah kembali memperkenalkan Program Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) 2022 melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Program ini kemudian dibagi menjadi empat kegiatan besar: IGDX Academy, IGDX career. IGDX Business, dan IGDX Conference.
“Hari ini kami secara resmi meluncurkan program IGDX2022,” kata Samuel.
IGDX 2022 adalah momen berharga yang bisa membawa developer game Indonesia ke level selanjutnya. Ini karena ada banyak kegiatan yang bermanfaat, termasuk kebutuhan untuk perbaikan terkait dengan orientasi perusahaan, strategi bisnis, identitas produk, dan banyak lagi.