Teknosiana.com – Kabar mengejutkan datang dari Counterpoint Research yang mengungkap “harga asli” atau biaya komponen Samsung Galaxy S23 Ultra. Menurut laporan tersebut, biaya komponen untuk ponsel ini hanya sekitar USD 467 atau sekitar Rp 7 jutaan. Hal ini sangat menarik mengingat Galaxy S23 Ultra dijual dengan harga mulai dari Rp 19 jutaan, mengungkapkan potensi keuntungan yang besar bagi Samsung.
Dalam analisis bill of materials (BoM) yang dilakukan oleh Counterpoint Research, mereka mengungkapkan bahwa biaya komponen Galaxy S23 Ultra mencakup varian dengan RAM 8GB, memori internal 256GB, dan jaringan 5G sub-6GHz. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, seperti Galaxy S21 Ultra dan Galaxy Note 20 Ultra, margin keuntungan Samsung untuk Galaxy S23 Ultra terbukti lebih besar.
Dalam proses pembuatan Galaxy S23 Ultra, salah satu pihak yang berperan penting adalah Qualcomm, yang menyumbangkan 34% dari biaya komponen. Qualcomm tidak hanya menyediakan chipset untuk ponsel ini, tetapi juga berbagai komponen terkait konektivitas, sensor sidik jari, elektronik audio, dan manajemen daya.
Komponen paling mahal dalam Galaxy S23 Ultra adalah chipset Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy dan komponen untuk konektivitas seluler, yang berkontribusi sebesar 35% dari total biaya komponen. Hal ini menunjukkan pentingnya teknologi konektivitas dan kinerja chipset dalam membentuk harga akhir ponsel ini. Selain itu, biaya untuk display dan kamera juga cukup signifikan, meskipun tidak sebesar chipset dan konektivitas.
Tidak hanya itu, Samsung juga berperan dalam menyediakan beberapa komponen utama untuk Galaxy S23 Ultra. Mereka menyumbangkan display LTPO, flash NAND, baterai, serta beberapa kamera yang menonjol dalam ponsel ini. Misalnya, sensor HP2 200 MP dan kamera selfie 12 MP disediakan oleh Samsung sendiri, sedangkan sensor IMX754 10 MP untuk kamera telefoto dan periskop, serta sensor IMX564 untuk kamera ultra-wide, dipasok oleh Sony.
Meskipun biaya komponen Galaxy S23 Ultra terungkap hanya sekitar Rp 7 jutaan, penting untuk memahami bahwa biaya tersebut hanya mencakup bahan baku dan komponen dalam perangkat. Biaya lainnya, seperti tenaga kerja, pemasaran, pengujian perangkat lunak, riset, dan lain-lain, tidak termasuk dalam perhitungan ini. Oleh karena itu, tidak dapat disimpulkan bahwa Samsung mendapatkan keuntungan sebesar Rp 12 jutaan dari setiap ponsel yang terjual.
Perlu dicatat bahwa ada varian Galaxy S23 Ultra dengan RAM 12GB dan jaringan 5G mmWave yang tersedia di beberapa negara. Tentu saja, varian ini memiliki biaya produksi yang lebih tinggi daripada varian dengan RAM 8GB dan jaringan sub-6GHz.
Dengan harga yang terjangkau dan spesifikasi yang mewah, Samsung Galaxy S23 Ultra menawarkan nilai yang menarik bagi konsumen. Dengan komponen berkualitas tinggi dan teknologi terbaru yang disematkan, ponsel ini siap menghadirkan pengalaman pengguna yang luar biasa. Bagi mereka yang mencari ponsel flagship dengan harga yang lebih terjangkau, Galaxy S23 Ultra bisa menjadi pilihan yang menarik.
Dengan terungkapnya “harga asli” Samsung Galaxy S23 Ultra, ini menjadi pembicaraan menarik di kalangan penggemar teknologi dan calon pembeli. Meskipun harga asli ponsel ini mungkin berbeda dengan harga jual, analisis biaya komponen memberikan wawasan menarik tentang perhitungan dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Samsung.